Active Learning (cara belajar aktif) adalah sebuah pendekatan pengajaran yang sebaiknya diterapkan pada pendidikan semua usia karena pada hakekatnya setiap individu manusia adalah terlahir sebagai seorang constructivist, yaitu kita membentuk pemahaman masing masing terhadap sebuah kegiatan atau konsep.
Mari kita lihat saat pertama kali kita mendapat gadget baru, tentunya cara belajar terbaik untuk mengetahui fungsi dari berbagai fiturnya adalah dengan mengeksplorasi gadget tersebut bukan? Setelah proses eksplorasi tersebut, kitapun menemukan pemahaman sendiri dan mampu mengoperasikannya dengan mudah.
Begitu juga halnya dengan kegiatan active learning yang dilakukan di pendidikan anak usia dini, dimana mereka diberi banyak waktu dan kesempatan untuk mengksplorasi berbagai benda di kelas dan dilingkungannya. Saat proses eksplorasi benda-benda terutama yang dapat dimanipulasi, anak mengembangkan berbagai konsep ilmu pengetahuan seperti matematika, sains dan bahasa. Saat anak menyusun balok misalnya, anak akan menemukan (invent) bahwa menempatkan balok yang lebih besar dibagian bawah akan memperkokoh bangunannya dan kemampuan kreatifitas juga dengan sendirinya akan terbangun lewat berbagai experiment dengan benda-benda nyata. Tidak hanya berinteraksi dengan benda-benda nyata (concrete materials), dalam motede pembeljaran active learning, anak juga diberi berbagai kesempatan untuk berinteraksi dengan sesama anak, dengan orang dewasa dan dengan peristiwa. Kegiatan fieldtrip atau guest visit adalah bagian yang tak kalah pentingnya dalam pendekatan pembelajaran active learning diaman anak akan menyaksikan secara langsung sebuah peristiwa dan menumbuhkan kemampuan komunikasi dengan orang dewasa. Saat anak melihat pesawat tempur secara langsung, akan lebih memudahkannya untuk menggambar, melukis dan menyusun berbagai mainan konstruktif lainnya.
Active learning adalah pendekatan dimana anak adalah center dari kegiatan pembelajaran, dimana guru akan melihat minat, kesiapan, dan cara belajar anak dalam merancang kegiatan belajar (bermain) sehari-harinya. Di Sekolah Cita Luhur, kami percaya bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan setiap anak adalah natural inquirer dengan rasa keingintahuan yang besar terhadap dunia disekitar mereka. Kami hadir dengan pendekatan active learning sebagai sekolah dengan orientasi child-centered yang tercermin dari setting kelas dengan berbagai sentra yang mendukung perkembangan anak baik secara sosial, emosional, fisikal, dan kognitif.
(By Aniza S. Saragih, Principal – SD Cita Luhur, Head of Quality Assurance Service PG/TK)